Selasa, 04 Oktober 2011


Analisa Manusia Pertama menurut Al-Qur'an

Dalam Surat 4 Ayat 1:
 
"Wahai manusia, taqwalah pada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs yang satu. Dan DIA ciptakan daripadanya pasangannya, dan DIA kembang biakkan dari keduanya, lelaki dan perempuan yang banyak. Dan taqwalah (insyaflah) pada Allah yang kamu meminta pada-NYA dan berkasih sayang. Sesungguhnya Allah adalah penjaga (pengawas) atasmu".

Surat 7/189:
  
"DIA-lah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dan DIA jadikan daripadanya pasangannya, agar dia tinggal bersamanya. Maka tatkala dia (pasangan itu) menutupinya (nafsin wahidatin), hamilah dia (diri yang satu itu) dengan kandungan ringan, berlalulah dia dengannya. Maka ketika telah memberat (kandungannya), keduanya menyeru Allah Tuhan mereka: ”Sekiranya Engaku berikan kami anak yang sholeh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur (menghargai)".

Keterangan :

1. Pada Qs. 4/1 diterangkan Allah bahwa manusia berasal dari diri yang satu lalu diciptakan pasangannya. Dalam ayat ini “diri yang satu” belum kelihatan apakah dia laki-laki atau perempuan. Ayat ini diterangkan Allah kembali dalam Qs. 7/189
2. Ayat   Qs. 7/189, Allah menciptakan dari diri yang satu lalu dari diri yang satu tadi dijadikan pasangannya agar tinggal bersamanya. Maka tatkala pasangan tadi menutupi (bahasa halus yang digunakan Allah untuk berhubungan seks) diri yang satu, maka hamilah diri yang satu tadi.
3. Kalau kita cermati ayat diatas ternyata yang hamil adalah diri yang satu, jadi diri yang satu sebagai manusia pertama diciptakan Allah pasti perempuan karena laki-laki tidak bisa hamil.
4. Analisa lebih jauh berkaitan dengan bagaimana pasangan itu ada, perlu kita pahami bahwa manusia pertama adalah perempuan yang punya sifat partenogen (dalam dunia binatang disebut hermaprodit/ berkelamin ganda) sehingga bisa hamil sendiri dan melahirkan anak laki-laki. Setelah dewasa laki-laki tadi menutupi perempuan (manusia pertama) sehingga melahirkan anak-anak lagi bisa berkelamin lak-laki maupun perempuan... demikian seterusnya. Pada awal kehidupan manusia mestinya syarat pernikahan belum dijalankan karena memang belum ada yang menikahkan, saksi maupun catatan pemerintah. Hal ini memang wajar adanya.
5. Dalam redaksi ayat pun ternyata Allah membedakan antara manusia pertama dengan kata “kholaqo” artinya menciptakan (dari belum ada menjadi ada) Qs. 4/1 dan pasangannya dengan kata ja’ala” artinya menjadikan (dari sesuatu yang sudah ada) Qs. 7/189. Demikian juga sampai anak turun seterusnya Allah menggunakan kata “ja’ala” pada banyak ayat dalam Alquran.

Demikian analisa berkaitan manusia pertama menurut AlQuran, semoga kita senantiasa dimudahkan Allah dalam memahami dan memikirkan ayatNya sesuai Qs. 54/17
   
"Dan sungguh Kami mudahkan AlQur’an untuk pemikiran, adakah yang memperhatikan?"

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar